12.04.2011

konsep belajar

Sebagian besar dari kita,saya dan kamu,pasti pernah merasa jenuh ketika belajar. Baik itu saat sekolah,maupun ketika sudah kuliah. Mendekati ujiankah, kompetisi, atau seleksi nasional, dan lainnya. bagaimana cara belajar tapi ga membosankan? belajar tapi menyenangkan? saya akan berbagi tentang bagaimana belajar cepat dan menyenangkan. Salah satu konsep belajar cepat yang bagus dan tentunya juga menyenangkan adalah konsep MASTER yang terdapat dalam buku 'Accelerated Learning for the 21st Century'.
saya sendiri blm membaca buku ini,jadi ambil intisarinya dari blog lain.

Istilah MASTER di sini adalah singkatan dari Motivating your mind, Acquiring the information,Searching out the meaning, Triggering the memory, Exhibiting what you know, dan Reflecting what you've learned.

Motivating Your Mind 
(Memotivasi Pikiran)
Langkah pertama dalam belajar cepat adalah motivasi. Ini penting sekali. Berapa banyak orang yang berusaha untuk belajar tanpa motivasi? Mereka menganggap belajar sebagai suatu bentuk "penderitaan". Dengan sikap seperti ini bisa dibilang secara bawah sadar otak akan menolak informasi yang masuk karena dianggap negatif!
Jelas saja kita jadi sangat sulit belajar. Bandingkan dengan orang yang termotivasi, yang menganggap belajar itu seru dan mengasyikkan. Secara bawah sadar otak akan dengan senang hati mempersilakan informasi untuk masuk.

Apa agan org yg susah memotivasi diri untuk belajar?
Perbaiki niat dan tujuan agan dalam belajar,dan paksakan diri agan untuk kebaikan agan.

Acquiring the Information
(Memperoleh Informasi)
Ada tiga gaya belajar utama, yaitu visual (melalui penglihatan),auditori (melalui pendengaran), dan kinestetik (melalui tindakan).Kita akan lebih cepat menangkap informasi kalau kita belajar sesuai dengan gaya belajar kita. Oleh karenanya kita perlu mengenali gaya belajar yang cocok untuk kita lalu mempraktekkannya. Hasilnya kita akan lebih cepat menangkap informasi.

Yang mana tipe belajar agan? Kenali dan dalami.

Searching Out the Meaning 
(Menyelidiki Makna)
Sekedar membiarkan informasi masuk sama sekali tidak cukup. Kita harus berusaha untuk mendapatkan makna dari informasi itu. Ini sama seperti mencerna informasi yang masuk sampai memahami hakikatnya luar dalam. Jadi bukan hanya menghafalkan fakta, tapi terus maju sampai memahami konteksnya dan penerapannya untuk hal-hal lain. Berapa banyak orang yang hanya berusaha menghafal fakta tanpa memahami maknanya ?

Bener kan gan? Masih menghapal dari pada memaknai?

Triggering the Memory 
(Memicu Memori)
Memahami makna merupakan hal yang sangat penting, tapi kita juga harus mampu mengingat fakta. Banyak orang yang punya daya ingat luar biasa. Contohnya ada orang Jepang yang menghafalkan angka pi sampai ribuan angka di belakang koma ! Ck…ck… (biasanya kita hanya hafal dua angka yaitu "14″ dari "3.14″). Ada banyak teknik yang bisa memudahkan kita mengingat fakta. Singkatan seperti "MASTER" merupakan salah satunya. Akan jauh lebih mudah untuk mengingat enam langkah Accelerated Learning kalau kita memakai singkatan "MASTER".

Asah kemampuan otak agan dengan hal-hal sederhana. Bisa dengan mengisi TTS,atau sekedar menghapal nomor kontak teman.

Exhibiting What You Know 
(Memamerkan Apa yang Agan Ketahui)
Memamerkan di sini bukan berarti sok tahu. Yang dimaksud adalah kita harus berusaha membagikan ilmu kita ke orang lain. Saat membagikan ilmu ke orang lain kita justru akan mendapatkan lebih banyak lagi! Misalnya seorang guru kadang lebih cepat paham dan menguasai materi pelajarannya tentang materi pelajarannya setelah dia mengajarkannya pada murid-muridnya.

Pernah mencoba? Ajarkan ilmu yg agan dapat,niscaya agan akan terus mengingat ilmu itu.

Reflecting What You've Learned
(Merefleksikan Bagaimana Agan Belajar)
Nah, inilah langkah terakhir dalam konsep MASTER. Kita mesti mengevaluasi cara belajar kita. Mengapa? Sebab setiap orang punya cara belajar yang unik yang berbeda dengan orang lain. Kita mesti mengembangkan gaya belajar pribadi yang paling cocok dengan kita. Dan ini tentu tidak bisa dicapai dalam waktu semalam. Kita harus mencoba, mengevaluasi, memperbaiki apa yang kurang, lalu mencoba lagi, dan seterusnya. 

Dengan terus mengevaluasi perlahan-lahan gaya belajar kita akan semakin tajam dan cocok dengan kita.

Reference:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8781507


11.12.2011

Mengetahui Sidik Jari Anda




Dulu banyak sekali yang beranggapan, bahwa Tuhan menciptakan manusia ini dengan cara yang begitu sempurna yaitu tidak ada satupun manusia yang mempunyai sidik jari yang sama. Bukan bermaksud untuk mematahkan pendapat itu, pendapat itu benar adanya, tetapi terima kasih kepada ilmuan-ilmuan terdahulu seperti Govard Bidloo pada tahun 1865, J.C.A Mayer (1788), John E Purkinje (1823), Noel Jaquin (1958), merakalah yang telah meneliti tentang sidik jari yang berada pada tangan manusia. pada dasarnya saya ingin mengungkapkan bahwa para ilmuan terdahulu sampai sekarang dengan perkembangan yang telah ditemukannya, telah menumukan suatu generalisasi atau keumuman atau kesamaan yang bentuk yang terjadi pada sidik jari manusia. Bahwa pada dasarnya ada tiga bentuk yang ada pada jari manusia yaitu loop, whorl, dan arche. dan yang lebih menariknya lagi bahwa bentuk-bentuk ini mempunyai hubungan dengan psykologis manusia itu sendiri. sangat hebat bukan,

"Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama yang Paling Baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (QS. Al Hasyr, 59:24)
"Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.", (QS. Al Furqaan, 25: 2)
"Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya. Yang mengetahui semua yang gaib dan yang tampak; Yang Mahabesar lagi Mahatinggi." (QS. Ar-R'ad, 14: 8-9)

"Allah menciptakan langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: 'Jadilah'. Lalu jadilah ia." (QS. Al Baqarah, 2: 117)


dengan penulisan ini saya ingin
menjelaskan sidik jari yang berhubungan dengan psykologis sesorang, dan tidak pula dengan menghubungkan ini dengan Agama Islam. bukan berarti saya anti kepada Agama selain Islam lainnya, tapi karena latar belakang saya adalah Agama Islam. jadi saya hanya bisa menghubungkan dengan agama Islam

.

Hal pertama yang akan saya bahas adalah tiga bentuk umum dan hubungan dengan karektar manusia itu. yang sudah saya paparkan di awal. liat gambar dibawah ini:























1. Arche
Arche merupakan bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya datang dari satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang lain dari lukisan itu, dengan bergelombang naik di tengah-tengah. ada dua jenis arche: arche standar, dan tanted arche.

hubungan dengan prilaku manusia yang memiliki sidik jari arche:
mandiri dan represif. rahasia dalam pertahanan diri. Tentu mencurigakan. benci prestasi orang lain yang tidak dimiliki untuk kekurangan mereka sendiri yang
mungkin bar prestasi. represif emosi.

2. loop
Loop adalah bentuk pokok sidik jari dimana satu garis atau lebih datang dari satu sisi lukisan, melereng, menyentuh atau melintasi suatu garis bayangan yang ditarik antara delta dan core, berhenti atau cenderung berhenti ke arah sisi semula. ada 4 jenis loop: loop standar, twinned loop, central loop, dan literal loop.

hubungan dengan prilaku manusia yang memiliki sidik jari loop:
mental dan emosional elastisitas yang kemungkinan kurangnya konsentrasi. beradaptasi, serbaguna dan emotional responsif.

3. whorl
Whorl (melingkar) yaitu bentuk pokok sidik jari, mempunyai 2 delta dan sedikitnya satu garis melingkar di dalam pattern area, berjalan di depan kedua delta. Jenis whorl terdiri dari Plain whorl, Central pocket loop whorl, Double loop whorl dan Accidental whorl.

hubungan dengan prilaku manusia yang memiliki sidik jari whorl:
independen, original, sangat individualistis. elastisitas emosional ditentukan oleh kebutuhan atau keinginan egoisdan dibatasi oleh cakrawala mental. rahasia, curiga. sementara merekamungkin muncul konvensional, mereka akan disregrad konvensional saat itu sesuai dengan tujuan mereka.

lalu dikepala saya terlintas pertanyaan, seandainya prilaku yang dimiliki manusia itu sesuai dengan sidik jarinya, dan sidik jari itu sudah ditentukan saat kita lahir. bukan kah ini suatu hal yang tidak adil,karena kita sudah ditentukan bagaimana kita sebelumnya?

yang perlu teman-teman ketahui, bahwa hanya sekitar 4% sidik jari ini berlaku pada karakter atau prilaku manusia. jadi teman-teman tidak perlu berkecil hati. hal ini lah yang seharus kita jadikan alasan dari keyakinan pada rukun iman yang ke-6 bahwa adanya ketentuan Allah yang tidak bisa kita ubah. tapi ada pula ketentuan yang bisa berubah, seperti hadist Nabi Muhammad, "Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, jika kaum itu sendiri yang mengubahnya".

refrence:

11.06.2011

IMF

Sabtu, 08 Mei 2010

Permasalahan Hubungan Indonesia dan IMF Selama Asistensi Krisis Finansial Asia (1997 – 1998)

A. Kebijakan IMF Terkait Kurs Rupiah dan Dampaknya

Permasalahan utama yang dihadapi pemerintah Indonesia di kala krisis finansial Asia adalah jatuhnya kurs rupiah terhadap mata uang asing utama dunia, terutama dolar Amerika Serikat. Sistem perbankan dan industri mengalami kerugian karena beban pinjaman dalam dolar Amerika meningkat, sementara di sisi lain para importir mengalami kesulitan karena harga barang impor meningkat drastis. Keadaan semakin memburuk karena banyak masyarakat yang membeli dolar untuk menjaga nilai kekayaan mereka, yang mendorong rupiah jatuh lebih dalam. Volatilitas rupiah, dalam beberapa kejadian, menjadi awal dari berbagai krisis sosial, seperti aksi panik beli yang dilakukan ibu-ibu rumah tangga pada awal Januari 1998.

Sebelum tahun 1997, kurs rupiah terhadap dolar Amerika relatif stabil, dengan devaluasi sebesar 2 sampai 6 persen per tahun. Dengan devaluasi yang rendah, maka secara umum kurs rupiah terhadap dolar Amerika tidak kompetitif dan nilainya berlebihan (overvalued). Hal ini tidak lepas daripada peran pemerintah yang memberlakukan rezim kurs mengambang terkendali, dimana intervensi akan dilakukan jika kurs bergerak di luar ambang batas (trading band) yang diizinkan.

Ketika krisis finansial Asia mulai menggerogoti kestabilan kurs rupiah, ditandai dengan pelepasan kurs rupiah ke mekanisme pasar pada 14 Agustus 1997, kurs rupiah mulai turun terhadap dolar Amerika (lihat grafik 1). Penurunan ini membuat banyak perusahaan dan masyarakat ramai-ramai memburu dolar, dan semakin memperparah keadaan. Pemerintah berusaha mempertahankan kepercayaan terhadap rupiah dengan cara meningkatkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka satu bulan dari 11,5 persen menjadi di atas 20 persen tetapi kurs rupiah tidak kunjung membaik.

Setelah rupiah terdepresiasi tajam hingga Rp. 3.690/dolar Amerika, pemerintah Indonesia mengumumkan permintaan bantuan finansial kepada Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund, IMF). Pada 31 Oktober 1997, pemerintah menandatangani letter of intent (LoI) pertama dengan IMF yang nilainya mencapai 7,3 milyar SDR (setara dengan 43 milyar dolar Amerika Serikat).

Dalam Memorandum of Economic and Financial Policies (Memorandum Kebijakan Ekonomi dan Finansial) yang disertakan dalam LoI 1, dikatakan bahwa kebijakan moneter ketat (dengan kenaikan suku bunga) diperlukan untuk mengurangi depresiasi rupiah. Di samping itu, pemerintah akan melakukan intervensi terhadap mata uang. Pemerintah juga diminta menurunkan pertumbuhan jumlah uang beredar menjadi 18 persen selama periode 1997/98. Argumentasinya, jika jumlah uang (rupiah) beredar tinggi, maka potensi permintaan dolar masih cukup besar untuk melemahkan nilai tukar.

Namun, selain apresiasi sejenak setelah penandatanganan letter of intent, rupiah tidak menunjukkan tanda-tanda menuju perbaikan. Suku bunga tinggi, yang tadinya diharapkan menarik minat modal asing masuk, malahan memperburuk ekonomi dan perbankan. Arus keluar modal asing membesar seiring memburuknya situasi di dalam negeri, terlihat dengan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 45 persen sejak Juli 1997. Krisis kepercayaan terhadap rupiah berlanjut, hingga terjadi fenomena dimana ibu-ibu rumah tangga antri untuk membeli dolar dan emas. Kuatnya permintaan masyarakat terhadap dolar mengirim rupiah hingga jatuh ke level Rp. 6.000/dolar Amerika pada Desember 1997.

Memasuki bulan Januari 1998, kurs rupiah melanjutkan pelemahannya. Dalam Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang disampaikan Presiden Soeharto kepada DPR, dikatakan bahwa asumsi kurs rupiah adalah Rp. 5.000/dolar Amerika. Namun, asumsi tersebut tidak realistis karena rupiah pada saat bersamaan terletak pada Rp. 11.000/dolar Amerika. Bahkan setelah pemerintah menandatangani letter of intent kedua dengan IMF, rupiah sempat tembus Rp. 15.000/dolar Amerika (lihat grafik di bawah ini). Berdirinya Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada 26 Januari menolong rupiah kembali menguat hingga Rp. 10.000/dolar Amerika.

Dalam letter of intent kedua yang ditandatangani pada 15 Januari 1998, IMF tidak menggariskan terobosan baru untuk mengatasi kejatuhan nilai tukar rupiah. Memorandum Kebijakan Ekonomi dan Finansial baru pada letter of intent ini tetap menekankan pentingnya suku bunga tinggi dan intervensi untuk menyokong nilai tukar rupiah. Lebih lanjut, Memorandum tersebut mempersilahkan bank BUMN untuk menyesuaikan suku bunga kredit yang ada agar sesuai dengan kondisi pasar, yang berpotensi meningkatkan non performing loan (kredit macet). Untuk mengatasi dampaknya, pemerintah diminta menyiapkan program kredit mikro untuk usaha kecil menengah (UKM) “hingga kenyamanan (terhadap rupiah) pulih dan stabilitas nilai tukar kembali diraih.” Tak mengherankan, ketiadaan perubahan (baca:perbaikan) terhadap kebijakan moneter menyebabkan kurs rupiah kembali longsor hingga Rp. 14.700/dolar Amerika.

Untuk memecahkan krisis nilai tukar yang berkepanjangan, Presiden Soeharto mengundang Profesor Steve Hanke, ahli currency board dari Amerika Serikat. Currency board system (CBS) adalah sistem dimana kurs mata uang dipatok terhadap mata uang asing. Sistem ini umum digunakan di negara-negara yang kurs mata uangnya melemah tajam, untuk mencegah kejatuhan yang lebih dalam. Rencananya, kurs rupiah akan dipatok terhadap dolar Amerika dengan kurs Rp. 5.500/dolar Amerika. Presiden Soeharto kemudian menyusun Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) untuk menerapkan CBS.

Namun dalam surat pribadinya kepada Presiden Soeharto, Direktur Pelaksana IMF Michel Camdessus mengatakan agar Presiden Soeharto tidak menerapkan CBS, sebab hal ini akan mengganggu penerapan letter of intent IMF. Ia mengancam akan menunda pengucuran dana IMF sebesar 43 milyar dolar Amerika bila tidak menuruti permintaannya. Pada Maret 1998, pencairan dana sejumlah 3 milyar dolar yang seyogyanya dilakukan bulan itu ‘dicicil’ selama tiga bulan, dengan alasan inkonsistensi pemerintah dalam melaksanakan program yang digariskan IMF.

Meskipun CBS gagal diterapkan, namun rupiah sempat menguat hingga Rp. 8.000/dolar Amerika pada bulan Maret 1998 setelah BPPN mulai melakukan langkah-langkah restrukturisasi perbankan. BPPN mengambil alih 7 bank dan 7 bank lainnya dibekukan operasionalnya. (Selengkapnya lihat bagian B).

Pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), yang sesuai dengan suplemen Memorandum Ekonomi dan Finansial yang diterbitkan pada 10 April, menyebabkan kerusuhan mahasiswa meletus pada Mei 1998. Pada 5 Mei 1998, harga BBM naik rata-rata 20 persen. Berkembangnya kerusuhan dan pengunduran diri Presiden Soeharto, menyebabkan rupiah kembali ke level Rp. 11.600/dolar Amerika. Pergantian pemerintahan ke tangan B.J. Habibie, yang tampak tidak bertindak cepat menghadapi krisis ekonomi, membuat rupiah menyentuh level terendah sepanjang sejarah pada Juni 1997 di kisaran Rp. 17.000/dolar Amerika.

Letter of intent ketiga ditandatangani pada 29 Juli 1998. Letter of intent ini tidak menyebutkan langkah-langkah pemulihan kurs rupiah, hanya menyebutkan target kurs rupiah pada kuartal keempat 1998 (Rp. 10.000/dolar Amerika) dan faktor-faktor yang diyakini menjadi dasar apresiasi rupiah, yakni kebijakan moneter ketat, kemajuan negosiasi hutang swasta, dan program pinjaman baru.

Rupiah memang kembali menguat sepanjang sisa tahun 1998. Pada akhir tahun, rupiah tegak di posisi Rp. 8.005/dolar Amerika. Banyak hal yang mengakibatkan penguatan ini, namun yang paling utama adalah stabilitas politik dan sosial, serta mulai berjalannya program-program reformasi IMF. Restrukturisasi perbankan pun menjadi faktor pemulihan rupiah, ditandai oleh merger 4 bank menjadi Bank Mandiri pada bulan September 1998.

Opini
Dalam menangani krisis nilai tukar di Indonesia, IMF berfokus pada memberikan kenyamanan terhadap rupiah. Argumen dasar IMF adalah bahwa rupiah kehilangan kepercayaan dari investor karena struktur ekonomi yang tidak setangguh yang dibayangkan sebelumnya. Untuk mengembalikan kepercayaan tersebut rupiah harus dibuat semenarik mungkin untuk mendatangkan investor kembali ke Indonesia, yakni dengan menaikkan suku bunga di dalam negeri agar invesor tertarik dengan imbal hasil tinggi.
Dalam kasus Indonesia, peningkatan suku bunga terbukti tidak mampu menghalau arus modal keluar. Suku bunga tinggi malah menyebabkan kesulitan likuiditas bagi perbankan, yang gilirannya menghambat kinerja perbankan karena biaya pinjaman dana segar menjadi mahal, dan turut meningkatkan rasio kredit macet. Intervensi mata uang yang juga disarankan IMF tidak membantu, karena berapapun dolar yang digelontorkan akan habis diserap oleh pasar.

Pada dasarnya, upaya IMF untuk mencegah pemberlakuan CBS adalah baik, meskipun kurs rupiah sebenarnya akan lebih stabil jika kebijakan itu diterapkan. Hal ini karena secara teoritis, ketika CBS diberlakukan jumlah uang kartal (kertas dan logam) beredar harus sama dengan perkalian kurs patokan dengan jumlah cadangan devisa. Padahal, saat itu devisa yang dimiliki tidak cukup memadai untuk memenuhi target kurs yang diharapkan.

Berkebalikan dengan apa yang dilakukan pada waktu itu, semestinya pemerintah membiarkan rupiah melemah dan mencari titik keseimbangan baru. Suku bunga dapat diturunkan secara bertahap sementara intervensi terus dilakukan untuk mencegah penurunan rupiah yang terlalu dalam. Dengan suku bunga yang rendah, kegiatan ekonomi dapat tetap berlangsung karena masyarakat dapat memperoleh modal dengan murah; sementara kegiatan ekspor terangsang oleh kurs rupiah yang lebih kompetitif.

Jika pemerintah lebih berani dan tegas dalam mengambil keputusan, ada alternatif lain yang dapat dilakukan untuk mencegah jatuhnya rupiah. Pemerintah dapat mengumumkan gagal bayar (default) pada hutang publik, serta meminta swasta untuk melakukan renegosiasi hutang jangka pendek. Dengan cara ini, permintaan terhadap dolar untuk membayar hutang tidak akan terlalu banyak. Pembatasan pembelian mata uang asing juga dapat dilakukan untuk mengurangi kegiatan spekulasi rupiah.

B. Kebijakan IMF Terkait Sistem Perbankan Nasional dan Dampaknya

Dalam Memorandum Kebijakan Ekonomi dan Finansialyang menyertai letter of intent pertama, disebutkan bahwa restrukturisasi komprehensif terhadap lembaga keuangan yang bermasalah merupakan kunci kesuksesan utama program yang dicanangkan IMF. Berdasarkan hal tersebut, IMF meminta agar pemerintah menutup lembaga keuangan (baca: bank) yang bermasalah, namun tetap meminimalkan resiko sistemik di masa depan.

Pada 1 November 1997 pemerintah mengumumkan penutupan 16 bank bermasalah. Diantara 16 bank yang ditutup, tiga diantaranya dimiliki oleh kerabat Cendana , sehingga diberitakan terjadi konflik antara keluarga Presiden dengan pejabat Bank Indonesia (BI) yang bertugas saat itu.
Isu konflik tersebut, selain rumor bahwa bank lainnya (yang dituliskan dalam LoI sebagai ‘institusi di bawah conservatorship atau supervisi intensif) akan ditutup oleh pemerintah, memicu kepanikan penarikan dana nasabah besar-besaran (rush). Dalam sebuah wawancara, Soedrajad Djiwandono (gubernur BI saat itu) mengatakan:

“Penutupan ini dipolitisir seolah terkait masalah Cendana dengan BI dan Departemen Keuangan. Akibatnya, tujuan awal memulihkan kepercayaan pasar justru berdampak buruk. Rush dana bank naik besar-besaran. Apalagi, pada saat yang sama beredar rumor bank lain akan ditutup.” (Tempo 2007)

Lebih lanjut, alasan mengapa penutupan 16 bank ini berubah menjadi rush adalah karena kurangnya sosialisasi mengenai skema penjaminan simpanan. Meskipun kenyataannya (sejalan dengan poin 26 dari Memorandum) pemerintah menjamin simpanan masyarakat hingga Rp. 20 juta/nasabah/bank, namun skema penjaminan ini tidak diketahui oleh sebagian besar masyarakat. Ketakutan kehilangan simpanan menjadi alasan kuat masyarakat beramai-ramai menarik dana dari bank, terutama dari bank swasta berskala kecil dan medium, lalu mengalihkannya ke bank besar. Sampai pertengahan Desember 1997, 154 bank–sekitar setengah dari total aset perbankan nasional–mengalami kemerosotan jumlah simpanan.

Penarikan dana besar-besaran tersebut memancing kebutuhan bank untuk memiliki uang tunai dalam jumlah besar. Dalam kondisi tersebut, bank-bank yang tidak memiliki likuiditas yang cukup mulai memburu dana tunai dari pasar uang antar bank. Namun, rush yang terus meluas menyebabkan suku bunga pinjaman antar bank meningkat tajam. Pada awal November 1997, rata-rata suku bunga pinjaman antar bank adalah 57 persen–bandingkan dengan pada saat akhir Oktober yang berkisar 35 persen.

Untuk mencegah kolaps perbankan karena kesulitan pendanaan, BI terpaksa menyalurkan bantuan likuiditas yang jumlahnya pada akhir Desember 1997 mencapai Rp. 34 triliun, setara dengan 5 persen Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai ini terus membengkak hingga Rp. 60 triliun pada Januari 1998, yang menjadi salah satu faktor pendorong hiperinflasi pada tahun 1998.

Dalam Memorandum Kebijakan Ekonomi dan Finansial baru yang menyertai letter of intent kedua dengan IMF, pemerintah bersama Bank Pembangunan Asia, IMF, dan Bank Dunia akan menyediakan platform baru untuk mengatasi masalah likuiditas dan kesulitan perbankan lainnya. Pada 27 Januari 1998 pemerintah mengumumkan rencana penyelamatan sektor finansial, yang ditandai dengan pembentukan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Badan ini bertugas untuk mengambil alih dan merehabilitasi bank gagal dan mengatur aset macetnya.

Pada pertengahan Februari, BPPN mulai melakukan pergerakan. Setelah seluruh bankir yang bersangkutan setuju, BPPN mengambil alih 50 bank swasta dan 4 bank milik negara, setara dengan 36,7 persen total aset perbankan nasional. Pergerakan BPPN sempat menguatkan kurs rupiah hingga Rp. 8.000/dolar Amerika. Namun, pergantian kepala BPPN membuat kinerja lembaga ini menurun, dan turut melemahkan kurs rupiah.

Memasuki awal bulan April, BPPN kembali membuat terobosan dengan mengambil alih 7 bank yang telah meminjam bantuan likuiditas di atas 2 triliun rupiah (sebenarnya, pinjaman 5 bank diantaranya sekitar Rp. 5 triliun, 2 bank lainnya lebih dari Rp. 30 triliun; jumlahnya mewakili 72 persen total BLBI), dimana keseluruhannya merepresentasikan 16 persen total aset perbankan nasional. 7 bank lainnya dibekukan operasinya setelah meminjam lebih dari 500 persen modal disetor, dan seluruh asetnya ditransfer ke Bank Negara Indonesia (BNI).

Kerusuhan Mei 1998 membawa Bank Central Asia (BCA) ke bawah supervisi BPPN. Selama periode kerusuhan dan pergantian tampuk kepemimpinan negeri ini, rush perbankan melanda BCA. BCA akhirnya diambil alih oleh BPPN karena sebagai bank swasta yang mewakili 12 persen total aset perbankan nasional, jika tidak di-bailout maka dampaknya akan sangat luas. Untuk mengganti dana nasabah, Bank Indonesia mengucurkan dana talangan sebesar Rp. 30 triliun. Pergantian manajemen bank berlangsung dengan cepat, dan di akhir tahun BCA telah pulih, ditandai dengan perkembangan dana pihak ketiga yang kembali ke level sebelum krisis.

Pada 29 September 1998, Bank Mandiri dibentuk dari hasil merger 4 bank yang sebelumnya berada dalam pengawasan BPPN: Bank Bumi Daya (BBD), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), Bank Dagang Negara (BDN), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). Dengan penggabungan ini, Bank Mandiri menjadi bank dengan nilai aset terbesar di Indonesia, mewakili 30 persen total aset perbankan.

Opini
Memburuknya sistem perbankan Indonesia (dan pada gilirannya, sistem perekonomian) setelah penutupan 16 bank seperti yang disyaratkan IMF dalam letter of intent pertama menimbulkan pertanyaan apakah kebijakan tersebut memang merupakan solusi terbaik untuk memecahkan masalah saat itu, yakni krisis kepercayaan kepada perbankan.

IMF bersikeras bahwa restrukturisasi sistem perbankan, dengan jalan menutup bank-bank bermasalah, adalah rintisan menuju pengembalian kepercayaan terhadap ekonomi Indonesia. Namun, pada kondisi genting dimana perkembangan krisis berlangsung secara dinamis jelas bukan saat yang paling tepat untuk memulai program restrukturisasi tersebut, karena dampaknya baru akan dirasakan dalam jangka waktu yang cukup lama. Perlu digarisbawahi pula bahwa IMF tampaknya tidak memperhitungkan resiko psikologis yang akan terjadi jika bank bermasalah ditutup mendadak, karena masyarakat sudah terbiasa dengan stabilitas sistem perbankan sejak tahun 1980-an.

Seharusnya IMF dapat lebih mementingkan kebijakan yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat, misalnya pemberlakuan blanket guarantee segera setelah penutupan 16 bank bermasalah dan mensosialisasikannya dengan lebih luas. Dengan demikian, masyarakat akan merasa nyaman dengan kestabilan sistem perbankan dan tidak menarik dananya secara serentak.

7.02.2011

MENYUSUN PARAGRAF YANG BAIK Bagaimana Caranya?

Oleh: Imron Rosidi


Kemampuan menulis bukan karena bakat. Bakat hanya 10% dari pendukung kemampuan menulis seseorang, selebihnya adalah kemauan atau niat, wawasan, daya imajinasi, disiplin, kreativitas, persepsi, tangguh atau tidak mudah putus asa, penguasaan teknik menulis, dan kemampuan berbahasa.
Selain kesulitan untuk memulai sebuah tulisan, seorang penulis pemula pada umumnya kesulitan untuk menyusun sebuah paragraf yang koheren. Seorang penulis pemula belum memiliki kemampuan yang cukup untuk mengakhiri sebuah paragraf dan untuk mengawali sebuah paragraf. Pergantian paragraf hanya dilakukan apabila ada keinginan untuk berganti atau karena sudah terlalu panjang, bukan karena adanya pergantian ide.
Kesulitan penulis pemula di atas dapat diatasi dengan mempelajari terlebih dahulu syarat-syarat paragraf yang baik. Tidak cukup sampai di situ saja, seorang penulis perlu terus berlatih menulis sehingga ada semacam sensor otomatis yang membuat seorang penulis ingin berganti paragraf ketika menulis. Hal itu bisa terjadi karena penulis sudah terbiasa dengan keadaaan bahwa setiap pergantian ide akan diikuti dengan pergantian paragraf.
Pergantian paragraf perlu dilakukan oleh seorang penulis untuk memberi kesempatan kepada pembaca berkonsentrasi kepada paragraf selanjutnya. Tulisan yang tanpa paragraf atau menggunakan paragraf yang kacau akan mempersulit pembaca dalam memahami setiap ide yang ada. Pembaca akan merasa tersiksa karena harus membaca berulang-ulang apa yang telah dibacanya.

Apa itu Paragraf?
Sebuah tulisan yang utuh, misalnya artikel, esai, berita, dan resensi pasti disusun atas beberapa paragraf. Setiap paragraf tersusun atas beberapa kalimat. Kalimat-kalimat yang menyusun paragraf tentunya haruslah saling berhubungan satu dengan lainnya. Kalimat kedua tentunya menjelaskan kalimat sebelumnya, begitu juga kalimat ketiga pasti akan berhubungan dengan kalimat yang keempat. Kalau itu terjadi, paragraf tersebut dapat dikatakan koheren atau padu.
Selanjutnya, apa yang dimaksud dengan paragraf? Beberapa ahli berpendapat bahwa paragraf adalah kelompok kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk sebuah ide. Paragraf dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan pernyataan penulis sebagai suatu unit atau kesatuan dalam pengembangan persoalannya. Paragraf dapat pula diartikan sebagai kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas daripada kalimat.
Masih banyak lagi tentang paragraf, tergantung dari sudut pandang pendefinisiannya. Paragraf adalah unit pikiran atau perasaan yang biasanya tersusun atas beberapa unit (kalimat) dan bertindak sebagai bagian dari unit yang lebih besar, yaitu wacana. Paragraf dapat dinyatakan sebagai (1) bagian tulisan yang lebih panjang, (2) sekelompok kalimat yang berhubungan secara logis, disusun dari bagian-bagian yang menyatu dan didasarkan pada satu topik tunggal, (3) sebentuk kalimat luas, dan (4) sebuah karangan berbentuk mini.
Dari berbagai pendapat tersebut selalu disebutkan bahwa paragraf adalah sebuah kumpulan atau kelompok kalimat. Dengan demikian, sebuah paragraf selalu dibangun atas beberapa kalimat yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Kalimat yang satu bertindak sebagai kalimat topik, sedangkan yang lain berkedudukan sebagai kalimat penjelas.

Syarat Paragraf yang Baik
Tidak semua kumpulan kalimat dapat dikatakan sebagai sebuah paragraf, dan tidak semua paragraf dapat dikatakan sebagai paragraf yang baik. Kumpulan kalimat yang saling berhubungan dan memenuhi persyaratan tertentu sajalah yang dapat dikatakan sebuah paragraf. Paragraf yang baik hendaklah memenuhi persyaratan: kesatuan, kepaduan, kelengkapan, dan urutan.
Paragraf hendaknya hanya memuat satu kalimat topik dan setiap paragraf hendaknya memiliki unsur kelengkapan, yaitu memiliki beberapa kalimat penjelas yang bisa berupa fakta-fakta atau contoh-contoh. Selain itu, kalimat-kalimat yang membangun paragraf tersebut hendaknya benar-benar saling berhubungan. Secara lengkap, syarat paragraf yang baik adalah sebagai berikut.
1) Kesatuan (Unity)
Anda tentunya pernah mengalami kesulitan tentang cara mengakhiri atau berganti paragraf ketika mendapat tugas mengarang dari guru Anda. Kesulitan itu terjadi karena Anda kurang memahami bahwa tulisan Anda telah berganti kalimat topik. Perubahan topik itu merupakan tanda pergantian paragraf.
Paragraf yang mengandung banyak kalimat topik dapat mengaburkan maksud sehingga dapat membingungkan para pembaca. Apabila ada sebuah paragraf yang memiliki dua kalimat topik, paragraf tersebut dapat dikatakan tidak memiliki unsur kesatuan. Paragraf harus memperlihatkan suatu maksud dengan jelas, yang biasanya didukung oleh sebuah kalimat topik atau kalimat utama, seperti tampak pada contoh paragraf di bawah ini!

Di masa kecil, Bung Hatta berkembang seperti anak-anak biasa, tetapi ia kurang memiliki sahabat ber¬main. Hal itu disebabkan tetangga-tetangga Bung Hatta tidak mempunyai anak seusianya dan di keluarganya sendiri Hatta me¬ru¬pakan satu-satunya anak lelaki. Kadang-kadang Bung Hatta bermain sendiri dengan cara membuat miniatur lapangan bola, sedangkan pemain-pemainnya dibuat dari gabus yang dibebani dengan timah. Bola dibuatnya dari manik bundar. Hatta mema¬in¬kan sendiri permainan sepak bola itu dengan asyiknya.
Bung Hatta termasuk orang hemat. Setiap kali diberi uang belanja orang tuanya, yang pada waktu itu sebenggol, ia selalu menabungnya. Caranya, uang logam itu disusunnya sepuluh-sepuluh dan disimpan di atas mejanya. Jadi, setiap orang yang mengambil atau mengusiknya, Hatta selalu tahu. Namun, kalau orang me¬min¬ta dengan baik dan Hatta menganggap perlu diberi, tak segan-segan ia akan memberikan apa yang dimilikinya.
(cetak miring: kalimat topik)
2) Kepaduan (coherence)
Paragraf yang baik harus memperlihatkan hubungan antarkalimat yang erat. Paragraf yang dibangun dari kalimat-kalimat yang loncat-loncat berarti paragraf tersebut tidak koheren atau tidak padu. Apabila tidak ada kepaduan (koherensi), loncatan-loncatan pikiran, urutan waktu dan fakta yang tidak teratur akan terjadi sehingga menyimpang dari kalimat topik.
Selanjutnya, bagaimana cara menciptakan kepaduan antarkalimat dalam sebuah paragraf? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, masih ingatkan Anda ketika Anda masih kecil menyanyikan lagu Bangun Tidur? Secara lengkap, apabila ditulis dalam sebuah paragraf akan berbunyi sebagai berikut.
Bangun tidur kuterus mandi (1). Tidak lupa menggosok gigi (2). Habis mandi kutolong ibu (3). Membersihkan tempat tidurku (4).

Paragraf di atas dibangun atas empat kalimat. Kalimat pertama sampai keempat saling berhubungan karena adanya urut-urutan waktu dan tempat. Waktu menggosok gigi dilakukan sebelum mandi, dan setelah mandi membantu ibu di kamar tidur untuk membersihkan tempat tidur.
Uraian di atas merupakan salah satu cara agar kalimat yang disusun dalam sebuah paragraf padu. Cara yang dapat Anda lakukan agar kalimat-kalimat dalam paragraf yang Anda susun padu adalah dengan (1) mengulang kata atau kelompok kata yang sebelumnya sudah disebutkan dengan kata atau kelompok kata yang sama atau dengan sinonimnya, dan (2) menggunakan kata penunjuk itu, ini, tersebut, atau dengan kata di atas, dan (3) membangun urut-urutan ide. Perhatikan contoh berikut!
Saya merasa stres ketika mendapat tugas mengarang. Saya bingung untuk memulainya. Selain itu, saya sering berhenti ketika mengarang karena kehabisan ide. Kehabisan ide tersebut terjadi karena saya kurang memiliki wawasan yang cukup tentang apa yang saya tulis.
3) Kelengkapan (completeness)
Paragraf dikatakan lengkap apabila dibangun atas beberapa kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Paragraf dikatakan tidak lengkap apabila hanya dikembangkan dan diperluas dengan pengulangan-pengulangan, atau kurang memiliki kalimat penjelas yang memadai. Dengan demikian, paragraf yang mengandung unsur kelengkapan selalu dibangun atas beberapa kalimat, bukan satu atau dua kalimat. Paragraf yang hanya memiliki satu atau dua kalimat dapat membuat pembaca merasa kesulitan memahami makna detil dalam paragraf.
4) Urutan (orderly)
Urutan ini berhubungan dengan kalimat-kalimat yang membangun paragraf hendaknya memiliki urut-urutan ide secara logis. Syarat ini mirip dengan kepaduan. Hanya saja, untuk urutan, kalimat yang membangun paragraf hendaknya memiliki keruntunan.

Komponen Paragraf
Komponen paragraf adalah unsur-unsur yang membentuk sebuah paragraf. Komponen yang pertama berupa ide pokok yang dinyatakan dalam kalimat topik dan komponen yang kedua berupa ide penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat topik merupakan kalimat yang mengungkapkan ide pokok. Semua penjelasan harus mengacu kepada kalimat topik. Apabila kalimat topik masih bersifat umum perlu dikembangkan dalam pernyataan-pernyataan yang lebih khusus.
Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisi ide penjelas yang berfungsi untuk menjelaskan kalimat topik sehingga terdapat kesatuan dan kepaduan paragraf. Kalimat penjelas dapat berupa rangkaian detil, contoh-contoh, atau fakta-fakta yang dapat digunakan untuk memperjelas kalimat topik. Kalimat-kalimat penjelas tersebut hendaknya disusun dengan urut-urutan logis.
Letak Kalimat Topik
Ka1imat topik dapat terletak pada awal paragraf, akhir paragraf, awal dan dipertegas di akhir paragraf, dan menyebar di seluruh paragraf. Perhatikan contoh-contoh berikut!
1) Ka1imat topik/utama pada awal paragraf
Bagi penulis pemula, penyusunan paragraf yang dimulai dengan kalimat utama merupakan jenis paragraf yang sering dilakukan. Dengan menuliskan kalimat topik terlebih dahulu, penulis dapat lebih mudah mengembangkannnya dengan kalimat-kalimat penjelas yang bisa berupa contoh-contoh, pengembangan dengan sebab-akibat, akibat-sebab, analogi, ataupun dengan generalisasi. Paragraf yang dimulai dengan kalimat topik disebut dengan paragraf induktif. Perhatikan contoh paragraf di bawah ini yang dimulai dengan kalimat topik dan dikembangkan dengan akibat-sebab-akibat.
Perangai Ani sekarang sudah berubah. Pada awalnya Ani memaksakan diri kontrak bersama anak-anak yang kaya. Lalu, ia terbiasa meminta makan makanan anak-anak orang kaya. Ia meminta dibelikan baju seperti milik anak-anak orang kaya. Ia meminta dikirimi uang sebesar kiriman anak-anak orang kaya. Sekarang ia telah bergaya hidup seperti anak orang kaya sehingga orang tuanya tak mampu lagi membiayai sekolahnya.

Paragraf di atas dimulai dengan kalimat topik Perangai Ani sekarang sudah berubah. Perubahan perangai Ani selanjutnya dijelaskan dengan empat kalimat penjelas. Kalimat topik berupa akibat dari kalimat penjelas pertama, sedangkan kalimat penjelas kedua, ketiga, dan keempat merupakan akibat dari kalimat penjelas pertama.
2) Kalimat topik di akhir paragraf
Adakalanya seorang penulis memulai paragrafnya dengan kalimat-kalimat penjelas. Kalimat-kalimat penjelas tersebut bisa berupa fakta-fakta yang akan diakhiri dengan kalimat topik yang berupa kesimpulan. Paragraf seperti ini disebut dengan paragraf deduktif, seperti yang tampak pada contoh berikut.
Pihak yang berkepentingan dan paling utama dalam mengatasi masalah itu adalah orang tua. Selain itu, sekolah juga ikut berperan dalam mengurangi kenakalan remaja, khususnya melalui program BP. Begitu juga masyarakat di lingkungan remaja itu tinggal. Lingkungan yang kurang baik dapat menyeret remaja ke dalam perbuatan yang kurang baik pula, misalnya penyalahgunaan narkoba, tawuran, dan minum-minuman keras. Untuk itu, kenakalan remaja merupakan masalah yang harus menjadi tangung jawab semua pihak.

kalimat topik

3) Kalimat topik di awal dan akhir paragraf
Bukanlah paragraf yang baik apabila di dalamnya terdapat dua kalimat topik. Akan tetapi, tentunya Anda pernah membaca sebuah paragraf yang diawali dengan kalimat topik dan diakhiri dengan kalimat topik pula. Paragraf seperti itu dapat dikatakan baik apabila kalimat topik di akhir paragraf tersebut bukanlah kalimat topik baru, tetapi hanya mengulang atau menegaskan kembali kalimat topik yang ada di awal paragraf. Contoh paragraf seperti itu tampak di bawah ini.
Jakarta sebagai ibukota RI tidak aman karena diduduki tentara Inggris dan tentara NICA yang memancing insiden. Insiden tersebut mengakibatkan ribuan orang menjadi korban. Bahkan, presiden dan wakil presiden beserta keluarganya pindah ke Yogyakarta yang untuk sementara waktu dijadikan ibukota RI. Sultan Hamengku Buwono IX mendukung sepenuhnya pemindahan itu, baik dengan dukungan politik maupun dukungan materi yang tidak terhitung jumlahnya. Memang, tentara Inggris dan NICA-lah yang membuat ibukota RI tidak aman.

4) Kalimat topik menyebar di seluruh paragraf
Ketika Anda membaca sebuah karangan deskripsi (lukisan), Anda tentunya sering merasa kesulitan untuk menemukan kalimat topiknya. Paragraf tersebut bukan berarti tidak memiliki kalimat topik. Paragraf tersebut memang hanya mengandung kalimat-kalimat penjelas. Untuk menemukan kalimat topik pada paragraf tersebut, Anda perlu menyimpulkan isi keseluruhan paragraf tersebut. Dengan demikian, kalimat topik pada paragraf tersebut tersembunyi di antara kalimat-kalimat penjelas yang ada.

Pulau itu memiliki danau yang airnya begitu jernih. Berbagai jenis ikan hidup di dalamnya. Selain itu, di pulau tersebut juga terbentang hamparan sawah yang begitu subur dan hijau. Laut yang jernih dengan gelombang kecil menambah keanggunan pulau tersebut. Belum lagi, air terjun dengan hawa sejuk dapat ditemui di pulau tersebut.

Paragraf di atas merupakan paragraf yang melukiskan keindahan sebuah pulau yang memiliki danau, sawah, laut, dan air terjun yang begitu indah. Paragraf tersebut dikembangkan dengan kalimat-kalimat penjelas. Dengan demikian, apabila Anda mencari kalimat topiknya, Anda dapat menyimpulkan kalimat-kalimat penjelas tersebut, yaitu Keindahah sebuah pulau.

6.23.2011

Butir-butir Kebijakan (Email Ustazah Yoyoh Yusroh buat Anaknya)

by Mushtafa Umar Safuq on Sunday, June 5, 2011 at 3:14pm

< Copas dari FB Bro Faris (Ust.Ahmad Faris,penulis buku New Package of Happiness) >

Wahai puteraku …

Agar engkau menjadi seorang raja yang berwibawa di hadapan manusia ..

Janganlah berbicara dalam berbagai urusan ..

Kecuali setelah mengecek kebenaran sumbernya ..

Dan jika seseorang datang membawa berita, cari bukti kebenarannya sebelum dengan berani engkau berbicara ..

Hati-hati dengan isu .. jangan percayai setiap yang dikatakan, jangan pula percaya sesuatu yang setengah engkau lihat ..

Dan jika engkau mendapatkan cobaan berupa seorang musuh .. hadapi dengan berbuat baik kepadanya .. tolak dengan cara yang lebih baik, niscaya permusuhan itu berubah menjadi cinta kasih ..

Jika engkau hendak mengungkap kejujuran orang, ajaklah ia pergi bersama .. dalam bepergian itu jati diri manusia terungkap .. penampilan lahiriahnya akan luntur dan jatidirinya akan tersingkap! Dan “bepergian itu disebut safar karena berfungsi mengungkap yang tertutup, mengungkap akhlaq dan tabiat”.

Jika engkau diserang banyak orang sementara engkau berada di atas kebenaran .. atau jika engkau diserang dengan kritikan-kritikan buruk .. bergembiralah .. sebab mereka sebenarnya sedang berkata: “engkau orang yang sukses dan berpengaruh”, sebab,

• anjing yang mati tidak akan ditendang,

• dan tidak dilempar kecuali pohon yang berbuah

Wahai puteraku ..

Jika engkau hendak mengkritik, biasakan untuk melihat dengan mata tawon lebah .. dan jangan memandang orang lain dengan mata lalat, sebab engkau akan terjatuh kepada perkara yang busuk!

Tidurlah lebih awal wahai puteraku agar bisa bangun lebih awal .. sebab keberkahan ada di pagi hari, dan saya khawatir kehilangan kesempatan mendapatkan rizki Allah yang Maha Penyayang disebabkan engkau begadang di malam hari, sehingga tidak bisa bangun pagi!

Akan aku ceritakan kepadamu kisah seekor kambing dan serigala, supaya engkau aman dari orang yang berbuat makar ..

Dan saat seseorang memberikan tsiqah-nya kepadamu, jangan sampai engkau mengkhianatinya!

Akan aku ajak engkau ke sarang singa .. akan aku ajarkan bahwa singa itu tidak menjadi raja hutan dikarenakan aumannya!!

Akan tetapi, karena ia berjiwa tinggi! Tidak mau memakan hasil buruan binatang lain, betapapun ia lapar .. dan perutnya melilit-lilit .. jangan mencuri jerih payah orang lain .. sebab engkau menjadi keji!

Akan aku ajak engkau menemui bunglon .. agar engkau menyaksikan sendiri tipu dayanya! Bunglon merubah warna dirinya sesuai dengan tempat ia berada .. agar engkau mengetahui bahwa yang seperti bunglon itu banyak .. dan berulang-ulang! Dan bahwasanya ada orang-orang munafik .. banyak pula manusia yang berganti-ganti pakaian .. dan berlindung dibalik alasan “ingin berbuat baik”.

Wahai puteraku ..

Biasakan engkau bersyukur .. kepada Allah! Cukuplah menjadi alasan untuk bersyukur kepada-Nya bahwa engkau dapat berjalan, mendengar dan melihat!

Bersyukurlah kepada Allah, dan syukuri pula manusia .. sebab Allah SWT akan menambah orang-orang yang bersyukur

Dan manusia senang saat mendapati seseorang yang diberi sesuatu lalu orang itu menghargainya!

Wahai puteraku .. ketahuilah bahwa sifat utama yang paling agung dalam kehidupan ini adalah sifat jujur!

Dan bahwasanya kebohongan, meskipun tampak memberi keselamatan .. namun jujur lebih berakhlaq bagimu! Dan bagi orang sepertimu!

Wahai puteraku …

Persiapkan alternatif untuk segala urusan .. agar engkau tidak membuka jalan kehinaan!

Manfaatkan segala peluang .. sebab peluang yang datang sekarang .. bisa jadi tidak akan berulang!!

Jangan berkeluh kesah .. aku harap engkau optimis .. siap menghadapi kehidupan ..

Jauhilah orang-orang yang putus asa dan pesimis, lari dari mereka! Dan jangan sampai engkau duduk dengan seseorang yang selalu memandang sial kepada segala hal!!

Jangan bergembira saat melihat orang lain terkena musibah .. jangan pula menghina orang karena postur atau penampilannya ..

Sebab dia tidak menciptakan dirinya .. dan saat engkau menghina orang lain, pada hakekatnya engkau menghina ciptaan dari Dzat yang Maha Mencipta dan Membuat bentuk rupa

Jangan membuka aib orang, sebab Allah akan membuka aibmu di rumahmu .. sebab Allah-lah Dzat yang menutupi .. dan mencintai orang yang menutupi!

Jangan menzhalimi siapa pun .. dan jika engkau hendak menzhalimi dan engkau merasa mampu menzhalimi, ingatlah bahwa Allah SWT lebih mampu!

Jika engkau merasa hatimu mengeras, usaplah kepala anak yatim .. engkau akan terheran-heran .. bagaimana usapan itu dapat menghilangkan rasa keras hati dari hatimu, seakan hatimu menjadi pecah dan melunak!

Jangan mendebat .. dalam perdebatan .. kedua pihak merugi.

Kalau kita yang kalah, kita merugi telah kehilangan kebesaran kita, dan jika menang, kita juga merugi, telah kehilangan orang lain yang menjadi lawan debat kita .. semua kita kalah .. baik yang merasa menang .. dan yang merasa belum menang!

Jangan monopoli pendapat .. yang bagus adalah engkau mempengaruhi dan dipengaruhi!

Hanya saja, jangan larut dalam pendapat banyak orang .. dan jika engkau merasa bahwa pendapatmu benar .. tegarlah dan jangan terpengaruh!

Wahai puteraku ..

Engkau dapat merubah keyakinan orang .. dan menguasai hati mereka tanpa engkau sadari! Bukan dengan sihir, bukan pula dengan jampi .. namun, dengan senyumanmu .. dan kosa katamu yang lembut .. dengan keduanya, engkau dapat menyihir!!

Oleh karena itu, tersenyumlah .. maha suci Allah yang telah menjadikan senyuman sebagai ibadah dalam agama kita, dan kita mendapatkan pahala darinya!!

Di Cina .. jika engkau tidak murah senyum, mereka tidak akan berikan lisensi kepadamu untuk membuka kedai ..

Jika engkau tidak menemukan orang yang tersenyum kepadamu, tersenyumlah engkau kepadanya!

Jika bibirmu terbuka karena senyuman .. dengan cepat .. terbuka pula hati untuk mengekspresikan isinya ..

Jika orang meragukanmu, bela dirimu .. jelaskan .. dan beri keterangan pembenarannya!

Jangan suka nimbrung dan mengenduskan hidungmu dalam segala urusan .. jangan pula ikut-ikutan, berposisi bersama banyak orang saat mereka bersikap!!

Wahai puteraku .. jauhkan dirimu dari hal ini .. aku sangat tidak suka kalau melihatmu seperti ini!!

Jangan bersedih wahai puteraku terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan! Sebab kita tidak diciptakan kecuali untuk diuji dan diberi cobaan .. sehingga Allah melihat kita .. adakah kita bersabar?

Karena itu .. santai saja .. jangan keruh hati! Yakinlah bahwa jalan keluar dekat ..

“jika mendung semakin hitam, pertanda, sebentar lagi hujan”!!

Jangan meratapi masa lalu, cukuplah bahwa ia telah berlalu .. sia-sia kalau kita memegang gergaji kayu, lalu menggergaji!!

Tataplah hari esok .. persiapkan diri .. dan singsingkan lengan baju untuk menghadapinya!!

Jadilah orang yang mulia .. berbanggalah dengan dirimu!

Sebagaimana engkau melihat dirimu, begitulah orang lain akan melihatmu ..

Jangan sekali-kali meremehkan dirimu!! Sebab engkau menjadi besar saat engkau ingin besar .. hanya engkau saja yang memutuskan ia menjadi kecil!

*Ini adalah email Ustazah Yoyoh Yusroh (Allah yarhamuha), buat anaknya Aizza Jundana, tanggal 18 Mei 2011, atau hanya tiga hari sebelum beliau wafat. Email yang diberi judul "Nasihat untuk sang putera" ini mengutip Nasihat Seorang Arab, Nayifah Uwaimir, kepada anaknya.